Materi PPPK Keguruan: Keunggulan dan Kelemahan Model Problem Based Learning (PBL)
Salah satu model pembelajaran aktif adalah problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah. Kegiatan PBL diawali dari mencari suatu masalah dalam kehidupan yang terkait topik pembelajaran.
Kelas kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok nantinya mencari solusi atas masalah yang sudah ditentukan. Masalah akan dikaji menurut konsep belajar yang terkait di dalamnya.
Namun ada beberapa keunggulan dan kelemahan dari model problem based learning ini. Berikut ulasannya di bawah.
Keunggulan
1. PBL akan memunculkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Siswa akan diajarkan untuk memecahkan suatu masalah, mereka akan berusaha menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dan berusaha memecahkan masalah sesuai dengan apa yang ia ketahui.
2. Dalam PBL, siswa akan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
3. PBL dapat merangsang siswa berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif bekerja, motivasi internal untuk belajar dan mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
4. Model ini memiliki kecocokan terhadap konsep inovasi pendidikan terutama dalam hal pengetahuan dasar, pembelajaran aktif berpusat pada siswa dan critical thinking.
1. Jika siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan untuk memecahkan suatu masalah, maka mereka akan enggan untuk mencobanya karena masalah tersebut dirasa sulit.
2. Beberapa peserta didik banyak beranggapan bahwa memecahkan masalah tidak akan berarti jika konsep atau teori di buku tidak dipahami lebih dahulu. Jadi mereka lebih senang membaca sesuatu yang ada di buku dibandingkan berangkat dari suatu masalah lalu mengaitkan teori dengan masalah.
3. Siswa dengan daya kritis rendah akan tidak tertarik berdiskusi memecahkan masalah dan akan lebih banyak diam.
Model belajar PBL akan mudah dilakukan pada sekolah dengan siswa yang sudah terseleksi, dalam arti intake awal siswa sudah bagus. Guru tinggal mengarahkan dan mendesain diskusi masalah di kelas, siswa akan cepat menangkap instruksi guru dan bekerja dengan cepat.
Model ini akan sulit diterapkan pada sekolah dengan kondisi intake siswa yang rendah sehingga perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum menerapkannya.