Definisi Kebudayaan Lokal dan Nasional
Teman-teman sekarang tinggal di daerah mana sih di Indonesia? Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Papua atau mana?.
Tentu kamu punya kebudayaan masing-masing kan di daerahmu sendiri yang unik. Kali ini kita akan belajar tentang apa itu kebudayaan lokal dan apa itu kebudayaan nasional.
Untuk memberikan gambaran yang utuh terhadap budaya atau kebudayaan nasional, maka perlu memahami terlebih dahulu konsepsi tentang budaya.
Secara Etimologi, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddi” yang artinya budi atau akal.
Dengan demikian budaya atau kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya merupakan perkembangan majemuk dari budi daya, yang berarti daya dari budi.
Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Adapun kebudayaan menurut ilmu antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan kehidupan suatu masyarakat. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup dan beraktivitas bersama dan menghasilkan kebudayaan, sehingga tidak ada masyarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan.
Demikian juga sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya”.
Untuk memahami bagaimana kebudayaan lokal dan kebudayaan nasinal, berikut diuraikan masing-masing jenis kebudayaan.
1. Budaya Lokal
Budaya lokal adalah budaya yang hidup dan berkembang di daerah- daerah dan merupakan milik suku-suku bangsa yang tinggal di seluruh wilayah Indonesia.
Beragamnya budaya lokal yang terdapat di seluruh wilayah Iindonesia menjadi khasanah dan kekayaan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu budaya lokal akan terus dibiarkan dan dilestarikan oleh masing- masing daerah atau suku bangsa sesuai dengan kondisi lingkungan baik fisik maupun lingkungan sosialnya.
Sebagai contoh budaya lokal antara lain, masih adanya tradisi “Selametan” yang diadakan dalam menandai proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia pada Suku Bangsa Jawa.
Hal ini terlihat pada acara selametan menandai masa kehamilan tujuh bulan yang disebut Mitoni atau Tingkepan, selamatan orang yang sudah meninggal dan sebagainya.
Selain itu acara ritual “Garebeg Suro” dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan ritual “Ngaben” bagi masyarakat Suku Bangsa Bali adalah contoh dari budaya lokal yang terdapat di wilayah nusantara.
Kebudayaan Lokal Indonesia meliputi semua budaya yang terdapat di Indonesia yaitu segala puncak dan sari kebudayaan yang bernilai di seluruh kepulauan Indonesia, baik yang ada sejak lama maupun ciptaan baru yang berjiwa nasional.
Peranan budaya lokal ini mempunyai peranan yang penting dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa, oleh karena itu Pemerintah Daerah dituntut untuk bergerak lebih aktif melakukan pengelolaan kekayaan budaya, karena budaya tumbuh dan kembang pada ranah masyarakat pendukungnya.
Disamping itu, bagi pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat sendiri, dan elemen lainnya haruslah menyokong atas keberlangsungan dalam pengelolaan kekayaan budaya kedepan.
2. Budaya Nasional
Disamping budaya lokal, terdapat pula budaya nasional. Koentjaraningrat mengatakan bahwa ”kebudayaan nasional” adalah suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara, dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga.
Identitas budaya ini yang menandai keberadaan budaya nasional dan menjadi pembeda terhadap budaya nasional negara lain.
Dengan demikian, budaya nasional Indonesia adalah budaya yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu hingga kini.
Budaya ini sebagai suatu karya yang dibanggakan dan memiliki kekhasan dari bangsa Indonesia dan merupakan jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang kuat.
Berdasarkan Pasal 32 UUD 1945 kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan bangsa merupakan perwujudan dari Budaya Nasional yang secara abstrak tertuang dalam system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia.
Sedangkan perwujudan konkret dari budaya nasional adalah cara berbahasa, cara berperilaku, cara berpakaian, dan sistem peralatan untuk menjalani hidupnya.
Sifat khas yang dimaksudkan di dalam kebudayaan nasional dapat dimanifestasikan pada unsur budaya bahasa, kesenian, pakaian, dan upacara ritual. Sedangkan unsur kebudayaan lain bersifat universal tidak dapat memunculkan ciri khas, seperti teknologi, ekonomi, sistem kemasyarakatan, dan religi/agama.
Kebudayaan nasional sesungguhnya dapat berupa sumbangan dari kebudayaan lokal. Dari sumbangan beberapa kebudayaan lokal yang tergabung menjadi satu ciri khas dan kemudian menjadi kebudayaan nasional.
Budaya nasional pada realitasnya dapat ditemukan dan terlihat dalam berbagai wujud. Koentjaraningrat (2004) dalam Bukunya yang berjudul “Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan”, membagi kebudayaan menjadi 4 wujud, antara lain:
a. Artifak/benda-benda fisik, yaitu semua hasil karya manusia yang bersifat konkret dan dapat diraba/difoto.
b. Sistem tingkah laku berupa tindakan berpola dari manusia yang merupakan penggambaran wujud tingkah laku manusia yang bersifat konkret, dapat difoto dan difilmkan.
c. Sistem budaya yaitu sistem gagasan yang menggambarkan wujud gagasan dari kebudayaan yang berada dalam alam pikiran tiap individu, sifatnya abstrak, tidak dapat difoto dan difilmkan, hanya dapat diketahui dan dipahami.
d. Sistem gagasan yang ideologis yang menentukan sifat dan corak pikiran, cara berpikir, serta tingkah laku manusia.
Sumber: Modul Pengembangan Karir Guru
Tentu kamu punya kebudayaan masing-masing kan di daerahmu sendiri yang unik. Kali ini kita akan belajar tentang apa itu kebudayaan lokal dan apa itu kebudayaan nasional.
Untuk memberikan gambaran yang utuh terhadap budaya atau kebudayaan nasional, maka perlu memahami terlebih dahulu konsepsi tentang budaya.
Secara Etimologi, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddi” yang artinya budi atau akal.
Dengan demikian budaya atau kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya merupakan perkembangan majemuk dari budi daya, yang berarti daya dari budi.
Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Adapun kebudayaan menurut ilmu antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan kehidupan suatu masyarakat. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup dan beraktivitas bersama dan menghasilkan kebudayaan, sehingga tidak ada masyarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan.
Demikian juga sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya”.
Kebudayaan Indonesia adalah anugerah |
1. Budaya Lokal
Budaya lokal adalah budaya yang hidup dan berkembang di daerah- daerah dan merupakan milik suku-suku bangsa yang tinggal di seluruh wilayah Indonesia.
Beragamnya budaya lokal yang terdapat di seluruh wilayah Iindonesia menjadi khasanah dan kekayaan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu budaya lokal akan terus dibiarkan dan dilestarikan oleh masing- masing daerah atau suku bangsa sesuai dengan kondisi lingkungan baik fisik maupun lingkungan sosialnya.
Sebagai contoh budaya lokal antara lain, masih adanya tradisi “Selametan” yang diadakan dalam menandai proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia pada Suku Bangsa Jawa.
Hal ini terlihat pada acara selametan menandai masa kehamilan tujuh bulan yang disebut Mitoni atau Tingkepan, selamatan orang yang sudah meninggal dan sebagainya.
Selain itu acara ritual “Garebeg Suro” dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan ritual “Ngaben” bagi masyarakat Suku Bangsa Bali adalah contoh dari budaya lokal yang terdapat di wilayah nusantara.
Kebudayaan Lokal Indonesia meliputi semua budaya yang terdapat di Indonesia yaitu segala puncak dan sari kebudayaan yang bernilai di seluruh kepulauan Indonesia, baik yang ada sejak lama maupun ciptaan baru yang berjiwa nasional.
Peranan budaya lokal ini mempunyai peranan yang penting dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa, oleh karena itu Pemerintah Daerah dituntut untuk bergerak lebih aktif melakukan pengelolaan kekayaan budaya, karena budaya tumbuh dan kembang pada ranah masyarakat pendukungnya.
Disamping itu, bagi pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat sendiri, dan elemen lainnya haruslah menyokong atas keberlangsungan dalam pengelolaan kekayaan budaya kedepan.
2. Budaya Nasional
Disamping budaya lokal, terdapat pula budaya nasional. Koentjaraningrat mengatakan bahwa ”kebudayaan nasional” adalah suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara, dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga.
Identitas budaya ini yang menandai keberadaan budaya nasional dan menjadi pembeda terhadap budaya nasional negara lain.
Dengan demikian, budaya nasional Indonesia adalah budaya yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu hingga kini.
Budaya ini sebagai suatu karya yang dibanggakan dan memiliki kekhasan dari bangsa Indonesia dan merupakan jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang kuat.
Berdasarkan Pasal 32 UUD 1945 kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan bangsa merupakan perwujudan dari Budaya Nasional yang secara abstrak tertuang dalam system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia.
Sedangkan perwujudan konkret dari budaya nasional adalah cara berbahasa, cara berperilaku, cara berpakaian, dan sistem peralatan untuk menjalani hidupnya.
Sifat khas yang dimaksudkan di dalam kebudayaan nasional dapat dimanifestasikan pada unsur budaya bahasa, kesenian, pakaian, dan upacara ritual. Sedangkan unsur kebudayaan lain bersifat universal tidak dapat memunculkan ciri khas, seperti teknologi, ekonomi, sistem kemasyarakatan, dan religi/agama.
Kebudayaan nasional sesungguhnya dapat berupa sumbangan dari kebudayaan lokal. Dari sumbangan beberapa kebudayaan lokal yang tergabung menjadi satu ciri khas dan kemudian menjadi kebudayaan nasional.
Budaya nasional pada realitasnya dapat ditemukan dan terlihat dalam berbagai wujud. Koentjaraningrat (2004) dalam Bukunya yang berjudul “Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan”, membagi kebudayaan menjadi 4 wujud, antara lain:
a. Artifak/benda-benda fisik, yaitu semua hasil karya manusia yang bersifat konkret dan dapat diraba/difoto.
b. Sistem tingkah laku berupa tindakan berpola dari manusia yang merupakan penggambaran wujud tingkah laku manusia yang bersifat konkret, dapat difoto dan difilmkan.
c. Sistem budaya yaitu sistem gagasan yang menggambarkan wujud gagasan dari kebudayaan yang berada dalam alam pikiran tiap individu, sifatnya abstrak, tidak dapat difoto dan difilmkan, hanya dapat diketahui dan dipahami.
d. Sistem gagasan yang ideologis yang menentukan sifat dan corak pikiran, cara berpikir, serta tingkah laku manusia.
Sumber: Modul Pengembangan Karir Guru