Pengertian Iklim Mikro dan Komponennya (Suhu dan Kelembaban)
Iklim adalah kondisi atmosfer dalam waktu lama dan meliputi wilayah luas. Kondisi iklim dipengaruhi berbagai faktor.
Untuk melihat perkembangan iklim maka ahli iklim membagi iklim kedalam iklim makro dan mikro. Kita akan coba ulas tentang iklim mikro karena sehari-hari kita bersinggungan dengan hal ini.
Untuk melihat perkembangan iklim maka ahli iklim membagi iklim kedalam iklim makro dan mikro. Kita akan coba ulas tentang iklim mikro karena sehari-hari kita bersinggungan dengan hal ini.
Iklim mikro menurut Tromp(1980) dalam Margaretha (2007) berhubungan dengan tanaman di atas wialayah yang khas.
Iklim mikro menggambarkan kondisi iklim lingkungan sekitar yang berhubungan langsung dengan organisme hidup dekat permukaan bumi maupun pada lingkungan terbatas.
Iklim mikro menggambarkan kondisi iklim lingkungan sekitar yang berhubungan langsung dengan organisme hidup dekat permukaan bumi maupun pada lingkungan terbatas.
Dalam Kartasapoetra (2006), menjelaskan bahwa kondisi iklim mikro di lingkungan bervegetasi lebih baik dibandingkan dengan lapangan terbuka.
Dalam Brown dan Gillespie (1995), dinyatakan bahwa iklim mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas, yang dipengaruhi oleh radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara dan curah hujan.
Dalam Brown dan Gillespie (1995), dinyatakan bahwa iklim mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas, yang dipengaruhi oleh radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara dan curah hujan.
Unsur-unsur iklim mikro memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kenyamanan suatu wilayah/kawasan karena unsur-unsur iklim tersebut secara langsung mempengaruhi kegiatan manusia yang berada di dalamnya.
Menurut Miller (1970) dalam Margaretha (2007) menyatakan bahwa iklim mikro banyak dipengaruhi oleh faktor lokal diantaranya karakteristik vegetasi, badan air yang kecil seperti danau, juga aktivitas manusia dapat mengubah kemurnian pada iklim mikro diantaranya intesitas energi radiasi matahari, struktur permukaan yang bervariasi dengan warna komposit dan karakteristiknya pada permukaan bumi, distribusi daratan dan lautan serta pengaruh pengunungan atau bentuk topografi dan angin.
Menurut Miller (1970) dalam Margaretha (2007) menyatakan bahwa iklim mikro banyak dipengaruhi oleh faktor lokal diantaranya karakteristik vegetasi, badan air yang kecil seperti danau, juga aktivitas manusia dapat mengubah kemurnian pada iklim mikro diantaranya intesitas energi radiasi matahari, struktur permukaan yang bervariasi dengan warna komposit dan karakteristiknya pada permukaan bumi, distribusi daratan dan lautan serta pengaruh pengunungan atau bentuk topografi dan angin.
Suhu Udara
Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan beberapa negara lainnya dinyatakan dalam derajat fahrenheit.
Di daerah tropis, manusia akan merasa relatif nyaman jika berada pada suhu sekitar 27-28 derajat C. Suhu udara yang cukup panas pada suatu area selain karenaradiasi matahari yang tinggi yaitu rata-rata 50%, juga karena pantulan dari perkerasan jalan, bangunan maupun pantulan perkerasan lainnya yang ada pada tapak (Laurie, 1986). Menurut Handoko (1995), suhu udara sangat erat berhubungan dengan radiasi matahari.
Pada siang hari radiasi terlebih dahulu akan memanaskan tajuk bagian atas kemudian makin ke bawah dan akhirnya lantai hutan. Pada malam hari pendinginan dimulai dari tajuk bagian atas dan akhirnya lantai hutan sehingga suhu udara terendah terdapat pada tajuk bagian atas dimana panas yang hilang relatif lebih besar daripada bagian hutan lainnya. Oleh sebab itu, tajuk hutan bagian atas merupakan suatu permukaan radiasi yang aktif.
Kelembaban Udara
Kelembaban adalah banyaknya kadar uap air yang ada di udara. Menurut Handoko (1995), kelembaban udara dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi, maupun defesit tekanan uap air.
Angka kelembaban relatif berkisar antara 0-100%, dimana 0% artinya udara kering, sedangkan 100% artinya udara jenuh dengan uap air, dimana akan terjadi titik-titik air. Keadaan kelembaban yang tertinggi ada di khatulistiwa, sedangkan yang terendah pada lintang 40 derajat C, yang curah hujannya relatif kecil (Prawirowardoyo, 1996).
Angka kelembaban relatif berkisar antara 0-100%, dimana 0% artinya udara kering, sedangkan 100% artinya udara jenuh dengan uap air, dimana akan terjadi titik-titik air. Keadaan kelembaban yang tertinggi ada di khatulistiwa, sedangkan yang terendah pada lintang 40 derajat C, yang curah hujannya relatif kecil (Prawirowardoyo, 1996).