Definisi, Contoh Wilayah Fungsional/Nodal
Wilayah fungsional adalah konsep wilayah sebagai suatu sistem yang menekankan pada perbedaan dua komponen wilayah yang terpisah berdasarkan fungsinya.
Setiap unit wilayah punya potensi masing-masing dan memberikan fungsi baik untuk wilayah tersebut maupun wilayah lain disekitarnya terutama.
Artinya wilayah dilihat dalam aspek fungsi dan biasanya memiliki batas-batas tertentu. Konsep wilayah fungsional terdiri dari dua hal.
1. Konsep wilayah sederhana (dikotomis)
Konsep wilayah dikotomis mengacu pada wilayah yang bertumpu pada sistem kebergantungan atau keterkaitan antara dua bagian wilayah. Contoh konsep wilayah sistem sederhana adalah konsep nodal region (hubungan pusat dengan hinterland), kawasan perkotaan-perdesaan, dan kawasan budidaya-lindung.
Konsep wilayah nodal memandang dalam suatu wilayah sebagai suatu "sel hidup" sehingga memiliki plasma dan inti. Inti wilayah berperan sebagai pusat ekonomi/bisnis, pusat pelayanan terhadap daerah hinterland, pasar bagi komoditas pertanian dan industri/lokasi pusat industri.
Sementara itu kota satelit atau hinterland bertugas sebagai pemasok bahan baku, mentah, tenaga kerja di wilayah perkotaan (inti). Melalui urbanisasi, semua komponen pemasok bergerak ke kutub pertumbuhan. Plasma dan inti wilayah mengalami hubungan secara fungsional.
2. Konsep wilayah sistem kompleks (nondikotomis)
Konsep wilayah sistem kompleks menggambarkan interaksi wilayah sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen-komponen bersifat kompleks.
Kompleksitas ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah dan jenis komponen yang ada serta keragaman bentuk hubungan antar komponen. Wilayah sistem kompleks dapat dibagi berdasarkan hal berikut ini:
- Sistem ekologi seperti DAS, pesisir dan hutan.
- Sistem ekonomi seperti kawasan produksi dan kawasan industri.
- Sistem sosial seperti kawasan adat dan wilayah etnik.
- Sistem gabungan dari dua atau lebih sistem.
Baca juga: Tujuan Pewilayahan
Setiap unit wilayah punya potensi masing-masing dan memberikan fungsi baik untuk wilayah tersebut maupun wilayah lain disekitarnya terutama.
Artinya wilayah dilihat dalam aspek fungsi dan biasanya memiliki batas-batas tertentu. Konsep wilayah fungsional terdiri dari dua hal.
1. Konsep wilayah sederhana (dikotomis)
Konsep wilayah dikotomis mengacu pada wilayah yang bertumpu pada sistem kebergantungan atau keterkaitan antara dua bagian wilayah. Contoh konsep wilayah sistem sederhana adalah konsep nodal region (hubungan pusat dengan hinterland), kawasan perkotaan-perdesaan, dan kawasan budidaya-lindung.
Konsep wilayah nodal memandang dalam suatu wilayah sebagai suatu "sel hidup" sehingga memiliki plasma dan inti. Inti wilayah berperan sebagai pusat ekonomi/bisnis, pusat pelayanan terhadap daerah hinterland, pasar bagi komoditas pertanian dan industri/lokasi pusat industri.
Sementara itu kota satelit atau hinterland bertugas sebagai pemasok bahan baku, mentah, tenaga kerja di wilayah perkotaan (inti). Melalui urbanisasi, semua komponen pemasok bergerak ke kutub pertumbuhan. Plasma dan inti wilayah mengalami hubungan secara fungsional.
Desa secara fungsional adalah penyokong kota |
Konsep wilayah sistem kompleks menggambarkan interaksi wilayah sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen-komponen bersifat kompleks.
Kompleksitas ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah dan jenis komponen yang ada serta keragaman bentuk hubungan antar komponen. Wilayah sistem kompleks dapat dibagi berdasarkan hal berikut ini:
- Sistem ekologi seperti DAS, pesisir dan hutan.
- Sistem ekonomi seperti kawasan produksi dan kawasan industri.
- Sistem sosial seperti kawasan adat dan wilayah etnik.
- Sistem gabungan dari dua atau lebih sistem.
Baca juga: Tujuan Pewilayahan