Syarat Terjadinya Spesiasi Mahluk Hidup
Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies, yang pada dasarnya dapat digunakan sebagai saksi hidup mengenai apa yang terjadi di masa lalu.
Dengan begitu proses spesiasi dapat dianggap pula sebagai bukti otentik bahwa evolusi berlangsung.
Contoh spesiasi adalah burung finch Galapagos. Spesies yang berbeda dari burung ini hidup di pulau yang berbeda di kepulauan Galapagos, yang terletak di Samudra Pasifik Amerika Selatan.
Burung finch diisolasi dari satu sama lain oleh laut. Selama jutaan tahun, setiap spesies burung finch mengembangkan paruh unik yang secara khusus disesuaikan dengan jenis makanan yang dimakannya.
Beberapa finch memiliki paruh besar dan tumpul yang dapat memecahkan cangkang keras kacang dan biji. Burung finch lain memiliki paruh panjang dan tipis yang dapat mengisap bunga kaktus tanpa burung ditusuk oleh duri kaktus.
Masih ada finch lain yang memiliki paruh ukuran sedang yang dapat menangkap dan menangkap serangga. Karena mereka terisolasi, burung-burung itu tidak berkembang biak satu sama lain dan karenanya berkembang menjadi spesies unik dengan karakteristik unik. Fenomena ini disebut spesiasi allopatric.
Namun spesiasi dapat terjadi bilamana memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan itu adalah terjadinya perubahan lingkungan, adanya relung kosong dan ada keanekaragaman suatu kelompok.
1. Adanya Perubahan Lingkungan
Pada materi biologi sebelumnya telah digambarkan bahwa perubahan-perubahan evolusi yang terjadi disebabkan oleh perubahan frekuensi suatu alel (gen yang memiliki lokus (posisi pada kromosom) yang sama, tetapi memiliki sifat bervariasi yang disebabkan mutasi pada gen asal) tertentu karena adanya kondisi lingkungan tertentu.
Adanya bencana alam seperti glasiasi, vulkanisme atau pergerakan benua dan proses lainnya menyebabkan perubahan global yang menyebabkan timbulnya kepunahan masa di bumi.
Kepunahan masa ini akan menimbulkan relung-relung kosong yang dalam waktu lama relung tersebut baru akan terisi kembali. Apabila tidak ada relung yang kosong, tidak ada tempat bagi suatu spesies untuk mengalami spesiasi.
2. Adanya Relung (Niche) yang Kosong
Relung adalah tempat hidup dan interaksi suatu organisme. Suatu spesies selalu menempati relung tertentu. Suatu relung pada umumnya hanya dapat ditempati satu jenis saja. Bila relung itu kosing artinya tempat tersebut tidak dihuni suatu organisme. Dampaknya adalah banyak organisme yang berusaha menempati relung tersebut.
3. Adaya Keanekaragaman suatu Kelompok Organisme
Dalam ekosistem pasti akan ada ada sejumlah organisme yang mencoba mengisi relung yang kosong. Keberhasilan suatu organisme mengisi relung ditentukan oleh berapa besar kecocokan organisme tersebut dibandingkan dengan persyaratan dari relung yang kosong.
Dengan begitu proses spesiasi dapat dianggap pula sebagai bukti otentik bahwa evolusi berlangsung.
Contoh spesiasi adalah burung finch Galapagos. Spesies yang berbeda dari burung ini hidup di pulau yang berbeda di kepulauan Galapagos, yang terletak di Samudra Pasifik Amerika Selatan.
Burung finch diisolasi dari satu sama lain oleh laut. Selama jutaan tahun, setiap spesies burung finch mengembangkan paruh unik yang secara khusus disesuaikan dengan jenis makanan yang dimakannya.
Beberapa finch memiliki paruh besar dan tumpul yang dapat memecahkan cangkang keras kacang dan biji. Burung finch lain memiliki paruh panjang dan tipis yang dapat mengisap bunga kaktus tanpa burung ditusuk oleh duri kaktus.
Masih ada finch lain yang memiliki paruh ukuran sedang yang dapat menangkap dan menangkap serangga. Karena mereka terisolasi, burung-burung itu tidak berkembang biak satu sama lain dan karenanya berkembang menjadi spesies unik dengan karakteristik unik. Fenomena ini disebut spesiasi allopatric.
Namun spesiasi dapat terjadi bilamana memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan itu adalah terjadinya perubahan lingkungan, adanya relung kosong dan ada keanekaragaman suatu kelompok.
Finch Galapagos |
1. Adanya Perubahan Lingkungan
Pada materi biologi sebelumnya telah digambarkan bahwa perubahan-perubahan evolusi yang terjadi disebabkan oleh perubahan frekuensi suatu alel (gen yang memiliki lokus (posisi pada kromosom) yang sama, tetapi memiliki sifat bervariasi yang disebabkan mutasi pada gen asal) tertentu karena adanya kondisi lingkungan tertentu.
Adanya bencana alam seperti glasiasi, vulkanisme atau pergerakan benua dan proses lainnya menyebabkan perubahan global yang menyebabkan timbulnya kepunahan masa di bumi.
Kepunahan masa ini akan menimbulkan relung-relung kosong yang dalam waktu lama relung tersebut baru akan terisi kembali. Apabila tidak ada relung yang kosong, tidak ada tempat bagi suatu spesies untuk mengalami spesiasi.
2. Adanya Relung (Niche) yang Kosong
Relung adalah tempat hidup dan interaksi suatu organisme. Suatu spesies selalu menempati relung tertentu. Suatu relung pada umumnya hanya dapat ditempati satu jenis saja. Bila relung itu kosing artinya tempat tersebut tidak dihuni suatu organisme. Dampaknya adalah banyak organisme yang berusaha menempati relung tersebut.
3. Adaya Keanekaragaman suatu Kelompok Organisme
Dalam ekosistem pasti akan ada ada sejumlah organisme yang mencoba mengisi relung yang kosong. Keberhasilan suatu organisme mengisi relung ditentukan oleh berapa besar kecocokan organisme tersebut dibandingkan dengan persyaratan dari relung yang kosong.