Faktor Perbedaan Perkembangan Negara Kaya dan Miskin
Dunia ini terdiri dari ratusan negara yang tersebar di 6 benua secara tidak merata. Mengapa ada negara yang maju dan ada yang gitu-gitu saja alias miskin?.
Adanya variasi pembangunan berarti pembangunan yang tidak merata pada suatu negara atau pada kelompok negara.
Adanya variasi pembangunan berarti pembangunan yang tidak merata pada suatu negara atau pada kelompok negara.
Di suatu negara, daerah urban atau perkotaan lebih maju daripada daerah rural atau perdesaan.
Pada kelompok negara yang pembangunan yang lebih baik (negara maju) memberikan standar hidup yang lebih tinggi pada rakyatnya.
Sementara negara yang kecil (Negara sedang berkembang) pembangunannya mempunyai standar hidup yang rendah untuk sebagian besar rakyatnya dibandingkan dengan negara yang maju.
Pada kelompok negara yang pembangunan yang lebih baik (negara maju) memberikan standar hidup yang lebih tinggi pada rakyatnya.
Sementara negara yang kecil (Negara sedang berkembang) pembangunannya mempunyai standar hidup yang rendah untuk sebagian besar rakyatnya dibandingkan dengan negara yang maju.
Kondisi tadi disebut negara maju dengan sebutan negara kaya (rich country), sedangkan negara miskin (poor country) untuk negara yang tidak terlalu berkembang. Jadi isitilah negara maju dan berkembang adalah bahasa halus, sejatinya adalah negara kaya dan miskin.
Menurut GCE O level Topical Geography Elective, 2012 terdapat 3 (tiga) alasan utama terjadinya variasi pembangunan antara lain:
Faktor negara menjadi kaya dan miskin |
a. Sejarah penjajahan bangsa barat
Negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Spanyol, dan Portugis banyak melakukan penjajahan Negara yang ada di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Tujuan utama penjajahan adalah menguasai sumber daya alam yang ada di negara jajahan untuk kepentingan pembangunan negara dan bahan mentah industri.
Negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Spanyol, dan Portugis banyak melakukan penjajahan Negara yang ada di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Tujuan utama penjajahan adalah menguasai sumber daya alam yang ada di negara jajahan untuk kepentingan pembangunan negara dan bahan mentah industri.
Selain sumber daya alam (bahan tambang dan minyak bumi), negara penjajah juga banyak menanam kopi, teh, karet, kakao dan kapas di negara jajahan untuk kepentingan industri.
Hasil industri di ekspor ke negara jajahan dan negara lain dengan harga yang tinggi. Negara jajahan tetap miskin walaupun kaya akan sumber daya alam
b. Sumber daya alam
Beberapa negara dianugerahi dengan sumber daya alam yang melimpah seperti aneka bahan tambang serti bijih besi, emas, nikel, tembaga, batubara dan minyak bumi. Negara tersebut seperti Amerika Serikat, Rusia, Iran dan juga Indonesia.
Negara maju telah menggunakan sumber daya alam yang dimiliki untuk pembangunan industri, infrastruktur yang modern, telekomunikasi, pendidikan, fasilitas kesehatan, dan perumahan.
Di negara sedang berkembang, dana pembangunan didapatkan dari sector pertanian dan menjual minyak bumi mentah. Penjualan komoditas tersebut kurang bisa dirasakan manfaatnya oleh penduduk.
Di Negara sedangkan perkembangan pembangunan masih dipusatkan pada daerah perkotaan, masih ada kesenjangan antara perkotaan dan perdesaan.
c. Cuaca dan Iklim
Negara maju banyak dijumpai pada wilayah yang berada di 30⁰-60⁰ lintang utara maupun selatan. Di wilayah tersenut mempunya suhu moderat 15⁰- 25⁰C dan curah hujan tahunan 1000 mm.
Kondisi tersebut sangat membantu kegiatan ekonomi penduduk baik di bidang industri maupun jasa yang berkembang lebih cepat dibandingkan dengan wilayah tropis. Iklim yang sejuk membantu meningkatkan produktivitas pekerja sektor jasa dan industri.
Negara sedang berkembang sebagian besar berada di wilayah tropis 0⁰-30⁰ lintang utara maupun selatan. Rata-rata suhu udara >25 ⁰C dengan curah hujan yang tinggi yang berpengaruh pada produktivitas sektor manufaktur dan jasa.
Namun, produktifitas pada sektor pertanian mungkin dapat ditingkatkan kecuali jika terdapat kekeringan yang berkepanjangan atau banjir.
Pada beberapa Negara sedang berkembang seperti Thailand, Vietnam dan India, teknologi modern (seperti pertanian menggunakan mesin, irigasi dan pemupukan) digunakan untuk mengurangi ketidakpastian iklim.
Terdapat banjir dan kekeringan dengan frekuensi yang lebih banyak pada daerah/negara tropis dibandingkan dengan negara non-tropis.
Kurangnya sumber daya dan keuangan untuk menangani banjir dan untuk membangun kembali wilayah terdampak banjir, mengakibatkan kurangnya produktifitas pada pertanian pada negara berkembang dibandingkan negara maju.
Keuangan dan teknologi sangat teratur pada negara maju untuk mencegah dan menangani efek negatif yang disebabkan oleh perubahan iklim dan sektor pertanian.